Mengunjungi pura di Bali adalah salah satu pengalaman paling bermakna yang dapat dialami pelancong di Pulau Dewata. Pura adalah tempat suci di mana persembahan sehari-hari, doa, dan upacara mencerminkan spiritualitas kehidupan masyarakat Bali yang mendalam.
Untuk memastikan kunjungan Anda hormat dan menyenangkan, penting untuk memahami beberapa adat dan aturan budaya sederhana.


Berpakaianlah dengan Sopan dan Hormat

Pura adalah tempat suci, bukan objek wisata. Baik pria maupun wanita harus mengenakan sarung dan selendang yang diikat di pinggang. Bahu dan lutut harus tertutup. Banyak pura meminjamkan sarung di pintu masuk, tetapi membawa sendiri menunjukkan perhatian dan hormat.


Hormati Pembatasan untuk Perempuan

Menurut tradisi Bali, wanita yang sedang menstruasi diminta dengan hormat untuk tidak memasuki area pura. Praktik ini didasarkan pada keyakinan bahwa pura harus tetap murni dan seimbang dalam energi spiritual.


Ambil Foto Dengan Kesadaran

Fotografi dipersilakan, tetapi selalu hormat. Hindari mengambil selfie selama doa, dan jangan pernah memanjat atau duduk di struktur pura. Jika upacara sedang berlangsung, mintalah izin sebelum mengambil gambar, dan jaga jarak yang hormat dari jemaah.


Tetap Lebih Rendah dari yang Sedang Berdoa

Saat orang berdoa, hindari berdiri lebih tinggi dari mereka. Dalam kepercayaan Bali, kepala adalah bagian tubuh paling suci. Menjaga postur rendah—dengan duduk atau berlutut—menunjukkan kerendahan hati dan rasa hormat.


Jaga Keheningan dan Kesadaran

Pura adalah tempat meditasi dan doa. Berbicaralah dengan lembut, hindari tertawa keras, dan nonaktifkan suara ponsel Anda. Bergeraklah dengan tenang dan perhatikan lingkungan sekitar agar tidak mengganggu ibadah siapa pun.


Hati-hati Melangkah di Sekitar Sesajen

Keranjang bunga kecil bernama canang sari diletakkan di tanah sebagai persembahan sehari-hari. Ini melambangkan rasa syukur dan harmoni. Berhati-hatilah untuk tidak menginjaknya saat berjalan di pelataran pura.


Saksikan Upacara dari Jauh

Jika Anda menemui upacara pura, tidak apa-apa mengamati dengan tenang, tetapi jangan mengganggu atau berjalan melalui prosesi. Momen-momen ini sakral bagi masyarakat Bali, dan menonton dengan hormat adalah cara terbaik untuk menghargai keindahannya.


Masuk dengan Kebersihan

Kebersihan fisik dan spiritual penting. Beberapa pura, seperti Tirta Empul, bahkan mencakup ritual pembersihan di mana pengunjung dapat menyucikan diri sebelum memasuki area utama.


Tunjukkan Rasa Syukur dan Kebaikan

Yang terpenting adalah menunjukkan rasa hormat yang tulus. Sapa penduduk setempat dengan "Om Swastiastu" — sebuah berkah yang berarti "semoga damai bersamamu" — dan ucapkan "Suksma" (terima kasih) saat Anda pergi. Senyuman dan sikap baik selalu sangat berarti.


Momen untuk Terhubung

Kunjungan ke pura di Bali bukan hanya wisata—ini adalah undangan untuk terhubung dengan semangat pulau. Dengan mengikuti tips etiket pura sederhana ini, Anda tidak hanya menghormati tradisi lokal tetapi juga mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang budaya dan spiritualitas Bali.

Jika Anda ingin menjelajahi pura suci dengan wawasan dari pemandu lokal, Alamaya Bali menawarkan tur budaya otentik yang dirancang untuk membantu traveler mengalami pulau dengan hati dan hormat.